STUDI KELAYAKAN BISNIS



 Sumber Gambar: www.isma-ismi.com
STUDI KELAYAKAN BISNIS
Oleh : Tatang Turhamun

BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Suatu kegiatan bisnis pasti melibatkan banyak pihak yang memiliki berbagai kepentingan yang berbeda. Sementara itu, kondisi yang akan datang dipenuhi dengan ketidakpastian. Maka diperlukan pertimbangan-pertimbangan tertentu di dalam memulai suatu bisnis, dimana dasar dari pertimbangan-pertimbangan tersebut dapat diperoleh melalui suatu studi terhadap berbagai aspek mengenai kelayakan suatu bisnis yang akan dijalankan, sehingga hasil daripada studi tersebut digunakan untuk memutuskan apakah sebaiknya proyek atau bisnis layak dikerjakan atau ditunda atau bahkan dibatalkan. Hal tersebut diatas adalah menunjukan bahwa dalam studi kelayakan akan melibatkan banyak tim dari berbagai ahli yang sesuai dengan bidang atau aspek masing-masing, salah satunya adalah aspek pasar.
Dewasa ini, banyak perusahaan bermunculan sehingga persaingan untuk memperebutkan konsumen juga semakin tajam. Pada keadaan seperti ini aspek pasar menempati kedudukan utama dalam pertimbangan investor. Pada keadaan seperti ini pula Nampak adanya kebebasan pembeli potensial untuk melakukan pilihan terhadap produk yang diperlukan, sehingga peranan analisa aspek pasar dalam pendirian maupun perluasan usaha pada studi kelayakan proyek bisnis merupakan variabel pertama dan utama untuk mendapat perhatian.

B.     Rumusan Masalah
1.      Apa yang dimaksud dengan Pasar dan Pemasaran?
2.      Bagaimana Aspek Pemasaran dalam Jual Beli?





BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pasar dan Pemasaran
1.      Penegertian
Pasar merupakan tempat berkumpul para penjual yang menawarkan barang ataupun jasa kepada para pembeli yang mempunyai keinginan dan kemampuan untuk memiliki barang dan jasa tersebut hingga terjadinya kesepakatan transaksi atau transfer atas kepemilikan barang atau kenikmatan jasa.[1]
Pengertian lain yang lebih luas tentang pasar adalah himpunan pembeli nyata dan pembeli potensial atas suatu produk. Pasar nyata maksudnya adalah himpunan konsumen yang memiliki minat, pendapatan, dan akses pada suatu produk atau jasa tertentu. Dalam pasar ini konsumen melakukan transaksi, hal ini disebabkan konsumen didukung dengan minat atau keinginan untuk membeli serta memiliki pendapatan atau akses. Jika masih merupakan keinginan dan suatu saat apabila telah memiliki pendapatan dan ada akses merekan akan membeli, kelompok ini merupakan pasar potensial. Pasar juga dapat diartikan pula sebagai mekanisme yang terjadi antara pembeli dan penjual atau tempat pertemuan antara kekuatan permintaan dan penawaran.
Kemudian pengertian Pemasaran  seperti yang dikemukakan oleh Philip Kotler Adalah: Suatu proses sosial dan manajerial dengan mana Individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan cara menciptakan serta mempertukarkan produk dan nilai dengan pihak lain. Pemasaran dapat pula diartikan sebagai upaya untuk menciptakan dan menjual produk kepada berbagai pihak dengan maksud tertentu. Pemasaran berusaha menciptakan dan mempertukarkan produk baik barang maupun jasa kepada konsumen di pasar.[2]
2.      Tujuan Perusahaan Dalam Pemasaran
Yaitu berbagai usaha yang perlu dilakukan oleh calon investor dalam mempengaruhi keputusan konsumen untuk melakukan pembelian hasil produksinya. Dalam hal ini perlu hendaknya dapat dibedakan antara usaha-usaha pemasran yang dilakukan ketika pertama kali memasuki pasar dan uasaha pemasaran lanjutan sesuai dengan kedudukan produk dalam persaingan dan kedudukan produk pada siklus usia produk. Tanggapan mungkin yang terjadi atas progam pemasaran yang direncanakan hendaknya juga dipertimbangkan, demikian pula kemungkinan adanya pelayanan khusus pada konsumen. Jika selisih anatara harga dan biaya semakin besar dan diikuti oleh semakin meningkatnya pangsa pasar, maka laba yang diperoleh oleh perusahaan pessaing juga semakin besar. Ini berarti tersedia peluang yang lebih besar bagi mereka untuk terus bertahan dan bahnka mungkin dapat berkembang lebih besar.[3]
Secara khusus dalam aspek pasar dan pemasaran bahwa tujuan perusahaan baik perusahaan dagang ataupun jasa, untuk memproduksi atau memasarkan produknya dapat dikategorikan sebagai berikut:
a.       Untuk meningkatkan penjualan dan laba. Dengan meningkatnya omzet penjualan, maka diharapkan keuntungan atau laba juga dapat meningkat sesuai dengan target yang telah ditetapkan.
b.      Untuk menguasai pasar, dengan cara mempebesar market share-nya untuk wilayah-wilayah tertentu. Peningkatan market share dapat dilakukan dengan berbagai cara, baik dengan cara mencari peluang baru maupun merebut market share pesaing yang ada.
c.       Untuk mengurangi saingan. Menciptakan produk sejenis dengan mutu yang sama tetapi harga lebih rendah dari produk utama merupakan cara untuk mengurangi saingan dan antisipasi terhadap kemungkinan pesaing baru yang akan masuk kedalam industri tersebut.
d.      Untuk menaikan prestise produk tertentu dipasaran. Dalam hal produk tertentu,terutama untuk produk kelas tinggi. Tujuan perusahaan memasarkan adalah untuk meningkatkan prestise produk di depan pelanggannya dengan cara promosi atau cara lainnya seperti dengan meningkatkan mutu, selera yang sesuai dengan keinginan konsumen.
e.       Untuk memenuhi pihak-pihak tertentu. Tujuan ini biasanya lebih diarahkan untuk memenuhi pihak-pihak tertentu dengan jumlah yang biasanya terbatas, misalnya permintaan pemerintah atau lembaga tertentu.
3.      Permintaan dan Penawaran
Permintaan merupakan perkiraan akan kemungkinan kebutuhan konsumen yang bisa kita penuhi dengan produk kita. Sedangkan penawaran merupakan jumlah produk yang akan kita tawarkan kepada pasar berdasarkan akan kemampuan produk kita. Jika permintaan melebihi penawaran maka konsumen akan kecewa dan berdampak buruk pada proses berikutnya. Sebaliknya, jika penawaran melebihi permintaan maka akan mengakibatkan kerugian financial karena barang menjadi bertumpuk dan tidak laku.
Permintaan dan penawaran produk akan ditentukan oleh hal-hal sebagai berikut:
a.       Nilai produk yang diberikan kepada konsumen. Setiap produk hendaknya memberikan satu nilai kepuasan kepada konsumen yang memakainya atau menikmatinya.
b.      Harga yang dikenai kepada konsumen. Semakin tinggi nilai kepuasan maka semakin tinggi pula kesediaan konsumen untuk membeli dengan harga lebih.
c.       Harga produk sejenis maupun subsidi. Jika harga terlalu tinggi tetapi nilainya rendah maka produk tersebut akan ditinggal oleh pembelinya atau tidak terjadi permintaan.
d.      Kualitas produk yang ditawarkan. Kualitas produk yang bagus akan diikuti pula dengan kualitas bahan baku yang dipakai, maka harga jual juga akan ikut tinggi.
e.       Teknologi yang dipergunakan. Teknologi yang dipakai akan sangat mempengaruhi biaya produksi. Dengan biaya produksi yang tinggi maka harga penjualan akan tinggi. Akibatnya permintaan dan penawaran akan ikut terpengaruhi juga. [4]
4.      Bentuk Pasar
Dari segi produsen, pasar digolongkan menjadi:
a.       Pasar persaingan sempurna
             Dalam pasar ini jumlah produsen tidak terbatas dan adanya kebebasan dalam menentukan penjualan produk. Keluar masuknya produsen sangat bebas dan informasi penyebaran mengenai produk sangat efisien, dan jenis produk memiliki perbedaan yang sangat tipis atau hampir tidak ketara.
b.      Pasar monopoli
             Dalam pasar ini produsen hanyalah satu pihak dan bisa menjadi satu-satunya karena kemampuan akan menguasai sebuah teknologi produksi tertentu yang telah dipatenkan, adanya proteksi peraturan pemerintah karena penguasaan akan hajat hidup rakyat banyak, dan penguasaan akan sumber daya alam tertentu yang diperbolehkan oleh peraturan pemerintah.
c.       Pasar oligopoli
             Merupakan perluasan dari pasar monopoli, di mana jumlah produsen lebih dari satu akan tetapi terbatas. Dalam pasar ini, para produsen membentuk kartel dalam penentuan harga penjualan sehingga konsumen memiliki pilihan yang terbatas.
d.      Pasar persaingan monopolistic.
Dalam pasar ini produsen bebas untuk keluar masuk dan tidak memiliki produk yang homogen, akan tetapi produknya dikuasai oleh beberapa perusahaan besar.
             Dari segi konsumen, pasar digolongkan menjadi:
a.       Pasar konsumen
Merupakan pasar pemakai atau penikmat akhir dari sebuah produk atau jasa langsung.
b.      Pasar industri
Dalam pasar ini produk atau jasa yang dibeli akan diolahh kembali untuk dijadikan bahan dasar, hasil kelolaan baru akan dijual lagi ke pasar konsumen maupun pasar penjual kembali.
c.       Pasar penjual kembali
Dalam pasar ini para pembeli atau konsumen melakukan penjualan kembali terhadap produk yang dibeli.
d.      Pasar pemerintah
Merupakan salah satu pasar tunggal terbesar. Pengeluaran pemerintah ditetapkan secara jelas dan dicantumkan dalam APBN. Setiap pembelian pemerintah dilaksanakan, melalui proses tender untuk menentukan pemenangnya.[5]



B.     Aspek Pemasaran
1.      Proposisi Nilai Produk atau Jasa di Pasar
Kita perlu menentukan proposisi nilai (value proposition) produk atau jasa pesaing kita dipasar.
a.       Segmentasi
Kita perlu menentukan dengan jelas segmntasi di pasar, segmen seperti apa yang ada dan yang akan kita masuki. Andaikan kita memasuki pasar produk pakaian anak kecil, dalam ini ada beberapa segmen, salah satu contoh adalah kualitas pakaian yang menjadi target segmen kita. Ada segmen pakaian kelas mahal, kelas menengah dan kelas bawah. Dalam masing-masing kelas segmen bisa kita pecahkan lagi jenis pakaian yang kita mau masuki.
Misalnya ditetapkan bahwa kita ingin memasuki segmen pakaian anak yang harganya kelas menengah dan kualitas menengah, setelah itu perlu ditentukan pakaian apa yang akan kita masuki, apakah pakaian kaos, pakaian seragam dan lainnya
b.      Pasar Target
Target pasar yang menjadi sasaran harus jelas, kepada siapa produk kita mau dijual, seperti apa kegunaan untuk konsumennya. Pasar sasaran dikategorikan dalam 3 kelompok yakni.
1)      Pemasaran Serba Sama. Dalam hal ini kita melakukan pemasaran yang tidak membagi pasar dan hanya memfokuskan kepada kebutuhan konsumen.
2)      Pemasaran Serba Aneka. Dalam hal ini kits melakukan pemasaran dengan variasi produk sesuai dengan tipe konsumennya.
3)      Pemasaran Terpadu. Dalam hal ini kita melakukan pemasran dengan memfokuskan diri pada satu kelompok konsumen atau segmn tertentu saja.
c.       Posisi Pasar
Dalam sebuah pasar, kita bisa memposisikan produk kita dan perusahaan kita, mau mencapai posisi apa, apakah kita ingin menjadi market leader, atau follower ataupun juga hanya main di market niche.


Semua posisi pasar tersebut akan menentukan strategi produk kita maupun baurun pemasaran yang akan kita lakukan. Guna menentukan posisi pasar, kita harus mengetahui juga mengenai kemampuan bersaingnya produk kita dibandingkan dengan pesaing.[6]
2.      Sikap, Perilaku dan Kepuasan Konsumen
Selanjutnya kita akan menentukan bagaimana sikap konsumen, perilaku konsumen, kepuasan konsumen dalam pasar ini.
a)      Sikap Konsumen
Sikap konsumen merupakan sebuah sikap yang sebuah sikap yang ditunjukan oleh konsumen terhadap produk maupun sebuah strategi pemasaran. Sikap konsumen didasarkan pada hal-hal dibawah ini.
a.       Karakteristik Sikap
b.      Sumber Sikap
c.       Fungsi Sikap
d.      Komponen Sikap
b)      Perilaku Konsumen
Perilaku konsumen merupakan suatu proses yang dinamis ditunjukkan dalam bentuk perilaku yang diperlihatkan oleh konsumen baik perorangan maupun kelompok dalam mencari, mengevaluasi, membeli, menggunakan dan membuang suatu produk, jasa dan ide yang mereka harapkan akan memuaskan kebutuhan mereka.
Adapaun beberapa karakteristik yang mempengaruhi perilaku konsumen adalah:
1.      Faktor Budaya
2.      Faktor Sub Budaya
3.      Faktor Sosial
4.      Faktor Kepribadian
5.      Faktor Psikologi

c)      Kepuasan Konsumen
             Kepuasan konsumen merupakan sebuah ukuran dari apa yang dirasakan oleh konsumen setelah menikmati atau menggunakan produk yang kita jual. Jika konsumen mendapatkan lebih dari apa yang diharapkakan maka konsumen tersebut puas, sedangkan jika konsumen sangat mendapatkan lebih dari apa yang diharapkan, maka konsumen tersebut akan merasakan delight, atau sangat puas.
Sebaliknya, jika setelah mengonsumsi ternyata dibawah harapan konsumen, maka konsumen akan merasakan kecewa, jika konsumen kecewa, maka pembelian kembali tidak terjadi pada produk kita.
3.      Bauran Pemasaran
Setelah mengetahui Segmentasi, target dan posisi pasar, maka selanjutnya adalah penentuan strategi pemasaran. Dalam hal ini kita perlu menentukan:
a.       Harga
Atas dasar struktur harga dipasar saat ini, dan kualitas yang ada, maka selanjutnya kita akan menentukan strategi harga untuk produk kita. Harga akan krusial untuk tahapan awal, khususnya untuk produk yang segmennya sensitif terhadap harga.
Ada beberapa hal yang akan memperngaruhin posisi harga yakni
1)      Tujuan dalam menentukan posisi pasar
2)      Tujuan memaksimalkan laba
3)      Tujuan merangsang permintaan barang
4)      Tujuan mempengaruhi persaingan
b.      Promosi
Kita juga harus menentukan mengenai promosi yang ada, bagaimana efesisiensi dan efektivitas komunikasi yang ada sekarang, dan bagaimana dengan rencana komunikasi yang kita lakukan serta bagaimana penyampaian informasi sehingga bisa ssampai ke konsumen dan menjadikan pembelian.
c.       Produk
Untuk menentukan produk ini, diperluakn sebuah penelitian yang mendalam termasuk dari segi desain bentuk luarnya, hingga komunikasinya ke konsumen. Setiap produk memiliki siklus hidup produk (product life cycle) yang berbeda-beda dari masa ke masa dan memiliki proses keuntungan yang berbeda di tiap tahapannya. Siklus hidup produi bisa dikategorikan sebagai berikut:
1)      Tahap pengenalan  (introduction), ditahap ini produk baru dalam pengenalan dan pada saat itu konsumen mulai diedukasi akan kegunaan produk ini. Biasanya harga  produk di tahap ini akan tinggi karena belum muncul pesaing dan  untuk menutupi biaya penelitian produk ini sebelum diluncurkan.
2)      Tahap Pertumbuhan (Growth), dalam tahapan ini penjualan meningkat secara signifikan dan keuntungan juga meningkat. Pesaing mulai memikirkan dan meniru produk tersebut karena melihat kesuksesan produk tersenut.
3)      Tahap Kedewasaan (Maturity), di tahap ini produk pesaing telah masuk, kompetisi terjadi, termasuk perang harga dan pemberian diskon. Dalam tahapan ini, kita perlu melakukan revisi produk kita baik itu terkait design, fitur maupun strategi baru.
4)      Tahap Menurun (Declin), tahapn penjualan menurun, konsumen mulai mengalihkan ke produk lainnya, perusahaan Aspek Pemasran harus mencari energi baru untuk produknya, jika tidak maka produk ini menuju kematian.
d.      Place
Jalur distribusi produk dan jasa , akan menentukan sukses tidaknya penyampaian sampai ke tangan konsumen. Kalau jalur distribusi terlalu jauh, maka biaya akan menjadi mahal dan memerlukan waktu yang panjang.[7]







BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Pasar merupakan tempat berkumpul para penjual yang menawarkan barang ataupun jasa kepada para pembeli yang mempunyai keinginan dan kemampuan untuk memiliki barang dan jasa tersebut hingga terjadinya kesepakatan transaksi atau transfer atas kepemilikan barang atau kenikmatan jasa.
Struktur pasar yang ada bisa dikelompokkan ke dalam :
1.      Pasar persaingan sempurna
2.      Pasar monopoli
3.      Pasar Oligopoli
4.      Pasar persaingan monopolistic
Secara khusus dalam aspek pasar dan pemasaran bahwa tujuan perusahaan baik perusahaan dagang ataupun jasa, untuk memproduksi atau memasarkan produknya dapat dikategorikan sebagai berikut:
1.      Untuk meningkatkan penjualan dan laba
2.      Mempebesar market share
3.      Untuk mengurangi saingan
4.      Untuk menaikan prestise produk tertentu dipasaran
5.      Untuk memenuhi pihak-pihak tertentu
B.     Saran
Demikian makalah yang dapat kami sampaikan, kami menyadari masih banyak kekurangan dalam hal penulisan maupun isi makalah. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun kami harapkan demi kesempurnaan penulisan makalah selanjutnya yang lebih baik. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita. Amin.



DAFTAR PUSTAKA
Johan, Suwinto, Studi Kelayakan Pengembangan Bisnis, Yogyakarta: Graha Ilmu.
Muhammad, Suwrasono, Husnan, Suad, Studi Kelyakan Proyek, Jogjakarta :UPP AMP YKPN.






[1] Suwinto Johan, Studi Kelayakan Pengembangan Bisnis, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2011, hlm. 40.
[2] Ibid.,
[3] Suad Husnan,  Suwrasono Muhammad, Studi Kelyakan Proyek, Jogjakarta :UPP AMP YKPN, 2000 hlm. 38.

[4]Suwinto Johan, Studi Kelayakan Pengembangan Bisnis,  hlm. 40-41.
[5]Ibid., hlm. 42-43.
[6] Ibid., 60-61..
[7] Ibid., hlm.  61-65.
Previous
Next Post »

Entri yang Diunggulkan

KONFLIK URUT SEWU